Solar vs Minyak Tanah: Mana yang Lebih Baik untuk Pelita Penerangan?

 

sc: pixabay

Di beberapa daerah, terutama yang belum terjangkau listrik atau saat terjadi pemadaman, pelita masih jadi alat penerangan andalan. Dua bahan bakar yang umum digunakan adalah minyak tanah dan solar (diesel). Lalu, mana yang lebih baik untuk pelita?

1. Minyak Tanah: Klasik dan Umum Digunakan

Minyak tanah sudah sejak lama menjadi bahan bakar pelita. Aromanya khas dan penggunaannya pun cukup mudah. Beberapa keunggulan minyak tanah:

  • Nyala lebih stabil dan tidak terlalu berasap.
  • Tidak terlalu bau menyengat, walaupun masih tercium.
  • Lebih aman, karena titik nyala (flash point)-nya lebih tinggi dibanding solar.

Namun, kekurangannya:

  • Harga bisa lebih mahal, tergantung ketersediaan.
  • Mulai sulit ditemukan di beberapa wilayah karena subsidi dikurangi.

2. Solar: Lebih Murah, Tapi...

Solar, atau diesel, kadang digunakan sebagai alternatif karena mudah didapat di SPBU dan harganya relatif stabil.

Keunggulan solar:

  • Lebih murah dibanding minyak tanah (terutama untuk kebutuhan banyak).
  • Tersedia luas karena digunakan untuk kendaraan dan industri.

Tapi ada kekurangannya:

  • Nyala lebih cepat berasap dan meninggalkan jelaga hitam.
  • Aroma sangat menyengat, bisa mengganggu dalam ruangan tertutup.
  • Kurang cocok untuk pelita kecil atau tradisional karena bisa merusak sumbu.

Kesimpulan

Jika kamu mencari kenyamanan, keamanan, dan nyala bersih, minyak tanah tetap pilihan terbaik untuk pelita. Tapi kalau kamu butuh bahan bakar dalam jumlah besar dengan harga lebih murah (dan bisa menoleransi asap), solar bisa dijadikan alternatif.

Namun, penting untuk selalu berhati-hati, apapun bahan bakarnya. Gunakan pelita di ruang berventilasi dan jauhkan dari benda mudah terbakar. Keselamatan menjadi nomor satu karena kebakaran bisa berdampak luas ke yang lain.