Kenapa Korek Telinga Terasa Enak? Ini Penjelasan Ilmiahnya

 

Pixabay

Banyak orang merasakan sensasi nikmat saat mengorek telinga, bahkan sebagian menjadikannya kebiasaan yang rutin. Tapi, kenapa sih, kegiatan yang sederhana ini bisa terasa begitu menyenangkan?

Ternyata, ada penjelasan ilmiah di balik sensasi "enak" saat mengorek telinga.

1. Saraf Sensitif di Area Telinga

Bagian dalam telinga memiliki banyak ujung saraf yang terhubung dengan sistem saraf pusat, termasuk saraf vagus. Saat bagian ini dirangsang (misalnya oleh cotton bud), otak menerima sensasi yang mirip dengan rasa nyaman atau relaksasi. Ini seperti saat kita dipijat — rangsangan pada titik tertentu bisa memicu respon "feel good".

2. Refleks Saraf Vagus

Saraf vagus mengontrol banyak fungsi tubuh, termasuk detak jantung dan emosi. Stimulasi ringan pada bagian tertentu di telinga bisa mengaktifkan saraf ini dan memicu pelepasan endorfin — hormon yang menyebabkan rasa senang dan tenang.

3. Kebiasaan dan Psikologi

Ada juga aspek psikologis. Aktivitas ini terasa menenangkan karena dikaitkan dengan kebersihan dan “self-care”. Beberapa orang juga merasa lega setelah mengeluarkan kotoran telinga, walau sebenarnya tubuh bisa membersihkan telinga sendiri tanpa bantuan alat.

4. Efek Placebo

Karena sudah tahu bahwa korek telinga terasa enak, otak mulai mengasosiasikan tindakan itu dengan rasa nyaman. Akhirnya, bahkan sebelum sensasi fisik terasa, otak sudah lebih dulu “membuat” rasa nikmat itu.

Tapi Hati-Hati!

Meski terasa enak, mengorek telinga terlalu sering atau terlalu dalam bisa berbahaya, seperti:

  • Merusak gendang telinga
  • Mendorong kotoran masuk lebih dalam
  • Menyebabkan infeksi atau iritasi

Sensasi nikmat saat korek telinga bukan hal aneh — ini berkaitan dengan rangsangan saraf dan respons alami tubuh. Tapi jangan sampai kenikmatan sesaat mengorbankan kesehatan telinga. Sebaiknya, biarkan telinga melakukan tugasnya sendiri, dan jika terasa kotor atau penuh, konsultasikan ke dokter THT